Pelestarian Tarian Tradisional Yang Ada di Togo

Pelestarian Tarian Tradisional Yang Ada di Togo – Togo, negara kecil berbahasa Prancis di Afrika Barat, adalah tujuan yang cocok bagi mereka yang gemar menjelajahi tempat yang tidak diketahui. Bangsa ini terjepit di antara Ghana di barat dan Benin di timur. Utara ke selatan, membentang antara Burkina Faso dan Teluk Guinea.

Pelestarian Tarian Tradisional di Togo

Meskipun ukurannya kecil hanya 57.000 kilometer persegi, Togo memiliki keanekaragaman lanskap dan budaya yang luar biasa. Negara ini adalah rumah bagi sekitar 40 kelompok etnis yang berbeda. Orang Togo sangat bangga dengan budaya mereka dan telah berhasil melindungi dan melestarikannya selama berabad-abad.

Saat ini, orang Togol zaman modern sedang berupaya keras untuk mempromosikan budaya mereka ke seluruh dunia. Kelompok budaya seperti Akinatim Folk Dance dan Music Band memastikan bahwa komunitas global mendapat kesempatan untuk mengetahui dan merasakan kekayaan budaya mereka.

Melestarikan Budaya Togol Sepanjang Zaman

Dibandingkan dengan kebanyakan negara lain di benua itu, sejarah Togo pendek. Itu bisa dianggap sebagai tanah migran. Antara abad 11 dan 16, banyak suku mulai memasuki wilayah tersebut dari segala arah. Suku-suku ini membawa budaya mereka yang berbeda. Belakangan, Togo berada di bawah kekuasaan kolonial Eropa dan menjadi pusat perdagangan budak yang memasok orang Afrika yang diperbudak ke perkebunan Eropa.

Namun, terlepas dari pengaruh Eropa pada budaya Togo, orang-orang di sini tidak pernah melepaskan kepercayaan dan praktik tradisional mereka. Fakta ini terbukti hari ini karena sebagian besar Togo masih tetap memegang teguh keyakinan tersebut termasuk kepatuhan pada praktik voodoo. Kaum muda di negara ini juga tidak melupakan tarian tradisional dan bentuk musik mereka dan sangat ingin menampilkan warisan budaya mereka yang kaya di panggung global.

Menjaga Identitas Melalui Musik dan Tari

Seperti negara di Afrika lainnya, negara ini juga kaya akan seribu satu budaya yang secara signifikan mempengaruhi kepercayaan dan realitas sosial di tanah leluhur mereka (Denyigban). Banyak praktik budaya, adat istiadat, dan tradisi Togo menyoroti identitas rakyat mereka dan membantu setiap pria dan wanita Togo untuk menelusuri sejarah komunitasnya. Menari hanyalah salah satu dari budaya ini. Melalui tarian, orang-orang dapat mengekspresikan kegembiraan dan kemarahan, kesedihan dan syukur, atau memberikan penghormatan khusus.

Tarian dari Togo selatan: Adifo, Aguiche, Djêkê, Gbékon, Sakpata, Agbadja, Atchanhoun, Akpêssê dan Kinkan, Tchébé, Tchonhouin, Tchobo, Almon, akpoka atau Atrikpui, Dan, Guèlèlè, dan Blékété.

Tarian dari Togo utara: Samah, Adossah, Tibol, Habye, Talkout, Krougnima, Akinatim, Idjombi, Blah, Balkoncièc, Takaï

Objek tarian tradisional dan alat musik Togo: Tahoungan, Blékéthoun, Gakpavi, Assogoé, Tchembé, Doundoum, Kpéssi, Pepi, Balafon, Aboutou, Gohoun, Kadam, Tèlévi

Sesuatu yang cukup memukau adalah bahwa hampir semua drum tradisional Togo dimaksudkan untuk menerjemahkan pesan. Genderang dipukul untuk mengumumkan kematian raja atau orang tua, pernikahan, drama, keluarnya jin, upacara pertemuan, penobatan kepala desa, dan banyak acara lainnya.

Lebih lanjut, masyarakat juga percaya bahwa tidak hanya pertunjukan musik dan tari yang menggambarkan budaya suatu komunitas. Gaun yang digunakan dalam pertunjukan tari juga sama pentingnya karena biasanya unik untuk budaya tertentu.

Mempromosikan Budaya Togo Melalui Musik dan Tari

Tidak seperti pemuda perkotaan di banyak belahan dunia lainnya, pemuda Togo belum siap untuk berpisah dengan budaya dan warisan mereka yang kaya. Sebaliknya, mereka kini melangkah ke luar negeri untuk menunjukkan budaya mereka kepada dunia.

Pelestarian Tarian Tradisional di Togo

Akinatim Folk Dance and Music Band misalnya, sudah mengikuti beberapa festival tari internasional seperti Dubai Shopping Festival 2014, IGF Folklore Festival 2015 di Prancis, dan Katara Diversity Cultural Festival 2017. Di sini, grup dengan bangga memamerkan budaya negara mereka dan mendapatkan penghargaan dari komunitas internasional atas penampilan luar biasa mereka.

Saat ini, karya mereka menjadi inspirasi bagi pemuda dari banyak budaya lain di Afrika yang telah meninggalkan budaya dan warisan mereka untuk menjalani “gaya hidup perkotaan modern” yang sangat dipengaruhi oleh budaya Barat. Penting bagi mereka untuk menyadari bahwa adalah mungkin untuk menjalani gaya hidup “modern” sekaligus melindungi dan melestarikan identitas mereka, dan budaya yang kaya dari komunitas mereka, karena itulah yang membuat mereka benar-benar unik.